Pj. Walikota Ambon Membuka Perayaan satu dekade Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Ambon dan Penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan

Ambon-dppperskpktipikor-Perayaan satu dekade Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Ambon dan Penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Maluku, bertempat di Pattimura Park. Kamis, 30/11/2023

Turut hadir Pj. Walikota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si, Kapolresta P. Ambon dan P.P. Lease, Danyon Marinir Lantamal IX Ambon, Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku, Pimpinan OPD lingkup Pemkot Ambon, Pimpinan PT. Bank BRI Maluku, PT. POS Indonesia.

Pada kesempatan ini Pj. Walikota Ambon dalam sambutannya mengatakan Patut bagi kita untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dalam kemaha kuasaan-Nya itu kita semua terus dituntun, dijaga, dipelihara sehingga kita bisa menghadiri dengan penuh suka cita dan kegembiraan perayaan satu dekade PKH Kota Ambon di saat ini di pattimura park.

Bapak/ibu saudara sekalian, kenapa sampai ada masyarakat miskin? kita tahu bersama bahwa upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lalu kemudian kita menemukan bahwa ada kesenjangan. Kesenjangan antara kaya, menengah dan miskin, itu adalah realita yang kita hadapi hari ini di bangsa ini, tetapi juga di Kota Ambon.

Masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, bagaimana di Kota Ambon? Setiap tahun pemerintah berusaha untuk melakukan program-program pembangunan pemberdayaan dalam rangka mengurangi jumlah penduduk miskin di Kota Ambon, tahun lalu kita sudah berupaya dan menurun cukup banyak, tahun ini garis kemiskinan di Kota Ambon meningkat dari 600 ribu lebih ke 700 ribu lebih. Tutur Bodewin

10 Tahun PKH, laporan tadi bahwa awalnya penerima PKH banyak kemudian menurun, jadi penduduk miskin ini dia fluktuatif tahun ini mungkin bisa turun jauh tahun depan bisa naik lagi. Tetapi Pemerintah tidak pernah melepaskan tangan, kepedulian bagi saudara semua. Saya sangat menyentuh sekali merasakan bagaimana tadi pertunjukan yang dibuat tadi yang menggambarkan bahwa ketika orang ada di dalam situasi dan kondisi yang sulit maka dia akan berpikir macam-macam, saling menyalahkan, menuduh dan sebagainya itu akan muncul, Ini gambaran psikologi dari saudara-saudara kita termasuk ibu-ibu mungkin sekalian yang ada dalam kategori keluarga yang membutuhkan bantuan pemerintah lewat bantuan PKH. Kata Bodewin

Lanjutnya, Makna apa yang bisa kita ambil ketika kita memperingati satu dekade PKH di Kota Ambon ? yang pertama saya bilang tadi bahwa mesti ada di dalam pikiran kita pandangan kita bahwa Pemerintah ada dan mengintervensi membantu masyarakatnya yang kurang mampu, itu dulu yang kita harus maknai. Kalau PKH ini program Kementerian Sosial Pemerintah Pusat, Pemerintah Kota Ambon juga melakukan upaya-upaya yang demikian lewat Dana Desa.

Kami sudah minta setiap Desa/Negeri di Kota Ambon untuk membantu masyarakat miskin di Kota Ambon, Pemerintah Kota menjamin lewat jaminan sosial yang lain, lalu ada Bantuan Langsung Tunai (BLT), ada PKH dan lain sebagainya yang merupakan intervensi Pemerintah terhadap keluarga-keluarga yang kurang mampu. Ujar Bodewin

Bodewin menambahkan, Ada banyak yang menyampaikan pertanyaan ke saya, baik di tiktok maupun lain-lain, Pak kenapa kami ini mestinya mendapat bantuan dari Pemerintah, tapi kami tidak dapat ? Beberapa kesempatan saya sudah bilang bahwa yang punya tanggung jawab untuk menentukan siapa yang berhak menerima bantuan itu ada pada Desa/Negeri dan Kelurahan lewat R.T dan R.W, merekalah yang bisa melihat keberadaan masyarakatnya secara langsung, jadi merekalah yang mengidentifikasi dengan baik lalu mengusulkan kemudian masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) baru keluarlah data penerima PKH.

Data setelah diinput oleh Operator di Desa/Negeri masuk ke Kementerian Sosial baru dia keluar sebagai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi dasar kita baik itu teman-teman SDM PKH, baik itu Dinas Sosial Provinsi maupun Kabupaten Kota untuk memberikan bantuan-bantuan itu. Jadi kalau bapak/ibu merasa tetangganya ada yang lebih layak mendapatkan bantuan diusulkan, kalau melihat tetangganya sudah mampu sudah mapan tapi masih dapat bantuan dilaporkan, supaya data itu diperbarui sehingga setiap orang yang berhak menerima merekalah yang menerima, bukan yang tidak berhak mendapatkan sedangkan yang berhak tidak.

Saya merasa lebih penting untuk memberikan semangat kepada ibu-ibu sekalian kalau ada persoalan disampaikan kepada aparatur Pemerintah, Dinas Sosial dan sebagainya, Pemerintah Kota hari ini berupaya untuk memberikan pelayanan publik yang baik kepada seluruh masyarakat. Karena itu kalau ada jajaran Pemerintah Kota Ambon yang tidak peduli, melayani bapak/ibu dengan kasar dengan semena mena laporkan. Kami tidak mentolerir itu terjadi lagi di Kota Ambon. Semua masyarakat Kota termasuk kaum marginal yang ada dalam kemiskinan, keterbelakangan dan sebagainya harus menjadi prioritas Pemerintah Kota. Terima kasih kepada seluruh SDM PKH baik Provinsi maupun Kota Ambon, 10 tahun bukan waktu yang singkat pertunjukan tadi bahwa saudara-saudara semua mendapatkan tantangan yang berat. Pungkas Bodewin

Terima kasih satu dekade saudara telah mendampingi di Kota Ambon mudah-mudahan semangat ini terus terjaga dan terus melakukan yang terbaik bagi saudara-saudara kita ini. Kepada seluruh keluarga penerima manfaat, Pemerintah Kota menyampaikan bahwa kami tetap ada bersama bapak/ibu sekalian mungkin hari ini apa yang Pemerintah Kota berikan belum sesuai dengan harapan bapak/ibu tetapi Pemerintah secara menyeluruh baik Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota tetap menganggap dan meletakkan bapak/ibu sekalian pada posisi yang terdepan untuk kami melayani bapak/ibu sekalian.

Di akhir sambutannya Bodewin menutup dengan sebuah pantun, “Kaya miskin adalah sebuah realita, semangat perjuangan harus tetap di depan, melihat semangat dan senyum KPM semua harapan tetap ada untuk masa depan”. 

Budi. Red.