Lampung Selatan-perskpktipikor.com-
Bupati Lampung Selatan, Hi. Nanang Ermanto memuji kepemimpinan Rudi Apriadi KM dalam mengelola badan usaha daerah.
Sejak diberi amanah menjabat Direktur Perumda Tirta Jasa (Dulu PDAM) pada 2020 silam, perusahaan milik daerah yang bergerak di bidang pelayanan air bersih itu terus menunjukkan trend positif dalam peningkatan kualitas pelayanan.
Dikatakan Bupati Nanang, trend positif tersebut dibuktikan dengan makin minimnya keluhan pelanggan terhadap distribusi air. Dimana sebelumnya, baik debit air maupun jadwal pengaliran yang tak jelas, pelanggan perumda sejak era kepemimpinan mantan Ketua PWI Lampung Selatan itu makin membaik.
“Ya saya apresiasi, saya sengaja datang langsung dalam acara ini untuk menunjukkan apresiasi pemerintah daerah terhadap capaian oleh Perumda.
Setelah konsisten dengan komitmen keuangan perusahaan tidak lagi disubsidi oleh APBD.
Perumda juga di 2022 dinyatakan sudah mampu raih laba bersih sekitar Rp600 juta lebih. Padahal dahulu kita tahu keuangan PDAM selalu defisit, meski masih disubsidi oleh APBD,” ujar Bupati Lampung Selatan Hi. Nanang Ermanto dalam sambutannya pada acara pengambilan sumpah jabatan Direktur serta Pejabat Struktural Perumda Tirta Jasa periode 2024-2029 di Aula Sebuku Rumdin Bupati, Kamis 28 Desember 2023.
Kendati demikian, Bupati Nanang Ermanto dalam kesempatan itu, terlihat tak sungkan juga menagih target kerja ke Perumda Tirta Jasa mengenai pengembangan produksi air minum kemasan gelas.
Bahkan, suami dari Bunda Winarni ini mengungkapkan bagaimana luar biasa manfaat dari multi efek player yang ditimbulkan atas kepemilikan brand lokal air minum kemasan itu nantinya, baik dari sektor ekonomi, pendapatan daerah, efisiensi hingga menciptakan lapangan kerja baru.
“Masalah air minum kemasan ini masih menjadi PR bagi Perumda Tirta Jasa, tidak hanya bagi direkturnya saja, tapi juga untuk seluruh jajaran. Agar terus kompak melakukan perbaikan, inovasi dan juga kreativitas,” pungkasnya.
Sementara, Direktur Perumda Tirta Jasa, Rudi Apriadi kepada wartawan tak menampik jika proyek pembangunan dan pengembangan air minum kemasan oleh perumda yang bekerja sama dengan pihak ketiga itu sejak setahun belakangan ini tanpa progres.
Menurut wartawan senior di Bumi Khagom Mufakat ini, kontrak kerja dengan pihak ketiga untuk pengembangan air minum kemasan tersebut berdurasi satu dasawarsa. Hingga kini telah berjalan 2 tahun. Mengenai satu tahun belakangan ini mengalami stagnasi, mantan jurnalis Harian Trans Sumatera ini menegaskan bakal mengevaluasi kerjasama dengan mitra kerja tersebut.
“Paling lambat triwulan 2024 sudah kita putuskan hasil evaluasi, apakah layak diteruskan atau bagaimana. Karena pengembangan air minum kemasan ini sudah menjadi prioritas utama bagi kami dan juga pemerintah daerah,” tandasnya.
Rifa’i ( red )