Di Duga Baznas Kab.Padang Pariaman Slow Respon menanggapi laporan warga

Yunidar Kelahiran Nagari Sungai Gimba 07/05/1943, Warga Korong Gantiang Barat, Nagari Sungai Gimba Kec. Ulakan Tapakis, Kab. Padang Pariaman.

sdh tak berdaya dengan kondisi badan nya yg senja dan sakit, kini harus menjalani kehidupan yang lebih pahit lagi, pasal nya, anak satu-satu nya yang biasa merawat beliau yang akrab di panggil warga sekitar dengan panggilan “Andah”, Malam tanggal 14/11/2023 telah menghembuskan nafas nya yang terakhir karena serangan jantung,
Padahal Saat dikonfirmasi Tim , 2 minggu yang lalu (alm) Andah masih segar, walau terlihat pada waktu itu kondisi wajah agak sedikit pucat karena terlihat lelah mengurus warung kopi nya. Pada waktu itu TimĀ  berdasarkan pengaduan warga tentang Bu Yunidar yang sudah Jompo dan Udzur juga tergolong kategori miskin ini, Kami mengkonfirmasi kepada (alm) Andah tentang kondisi Ibu nya. (alm) Andah menyampaikan harapan nya kepada tim, ” Saya ingin ibu saya sehat kembali, walau pun tidak maximal, ya minimal nya bisa meringankan beban Ibu saya,pengen punya kursi roda, Sehingga Ibu saya jalan nya tidak ngesod lagi” Ungkap nya.
” Saya minta tolong sama teman-teman media untuk bantu saya mengajukan ke Baznas atau ke Kemensos, Saya tidak tau gimana caranya” tambah (alm) Andah pada waktu itu. Lalu dengan cepat Tim pada waktu itu menyampaikan apa yang menjadi maksud (alm) Andah ke salah satu Pimpinan Baznas Kab. Padang Pariaman melalu Whats Up dengan maksud melaporkan, dan menyampaikan apa yang menjadi pengaduan masyarakat serta harapan keluarga dengan cepat, karena tim menganggap memang Bu Yunidar ini orang yang tepat untuk di bantu.

Pada waktu itu (alm) Andah sangat senang karena melihat jawaban dari salah satu pimpinan Baznas Kab.Padang Pariaman melalui Tim menjanjikan akan segera menindak lanjuti dengan cepat dan segera akan mengkofirmasi Wali Nagari nya. Melihat hal itu, pada waktu itu kami pun merasa ikut senang membaca Kabar dari Whats Up salah satu pimpinan Baznas tersebut. Lalu kami pun pamit pulang sambil berpesan ” kita tunggu respon dari Baznas,mudah2an pemerintah terkait ini turun cepat”
2 Minggu telah berlalu, Kini Andah anak nya bu Yunidar yang satu-satu nya perawat bu Yunidar telah tiada, informasi dari Baznas Kab. Padang Pariaman pun tak kunjung tiba.
Ketika tetangga Yunidar mengkonfirmasi kepada tim beliau menyampaikan pesan terkahir (alm) Andah melalui Whats Up

Tak terasa air mata Tim pun mengalir membaca nya,

Apakah warga yang miskin,Jompo dan sakit harus seperti ini nasib nya?

Harus Prosedural kah warga Miskin, Jompo dan sakit?
Tidak kah mereka layak di perlakukan seperti mobil Ambulance menerobos lampu merah ?

Tim Peduli Kemanusiaan.

Ramadhan (red)