APH Diminta Turun Tangan Terkait Ambrolnya Plafond Sekolah Yang Menelan Anggaran 4 Milyar Rupiah Di Kab Sumedang

Tanjungsari, Sumedang – Kejadian memalukan terjadi di kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, saat flapond bangunan SD Cijolang yang baru dibangun tiga tahun lalu tiba-tiba ambruk. Kejadian ini mengejutkan warga setempat mengingat bangunan tersebut belum lama dibangun .

Perlu diketahui bahwa SDN CIJOLANG dibangun oleh PT.Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dan sebagai pelaksana atau kontraktornya Yaitu PT.Waskita Jaya Purnama dengan menelan anggaran sebesar 4 milyar rupiah sebagai pengganti dari bangunan sekolah yang terkena dampak jalan Tol Cisumdawu anggaran sebesar itu dipakai untuk membangun ruang kelas baru sebanyak 11 lokal dan dilaksanakan pada tahun 2020 silam.

Pembangunan yang dilaksanakan oleh CKJT tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat. Menurut sumber terpercaya, flapond bangunan tersebut ambruk secara mendadak. Peristiwa tersebut terjadi pagi hari Senin (05/02/24) diketahui oleh penjaga sekolah. Namun Tidak ada korban jiwa, seperti yang dipaparkan oleh Aep selaku Penjaga sekolah SDN CIJOLANG dimungkinkan ambruknya plafon pada malam hari. karena pada sore hari waktu mengunci tiap ruang kelas keadaan masih normal ,lebih jauh Aep menuturkan bahwa memang tanda tanda tersebut sudah kelihatan dimana plafond salah satu ruang jelas kelihatan ada yang menurun seperti mau runtuh ,,”

“Kami sangat terkejut dengan kejadian ini. Bangunan tersebut baru sajadi buat beberapa tahun lalu dan kami tidak pernah menduga akan terjadi sesuatu seperti ini,” ujar salah seorang warga sekitar.
Pertanyaan pun muncul di kalangan masyarakat tentang kualitas material yang digunakan dalam pembangunannya,dimana kondisi bangunan tersebut sudah agak memprihatinkan mengingat anggaran yang digelontorkan sangat besar ,dengan dinding yang sudah mulai retak retak dan ternyata benteng pembatas sekolah pun sudah ambruk .Sejumlah warga menyayangkan bahwa anggaran yang begitu besar ternyata tidak mampu menjamin keamanan bangunan sekolah tersebut.

“Saya pikir dengan anggaran sebesar itu, pembangunan akan dilakukan dengan standar yang tinggi. Namun, nyatanya kami sekarang harus menghadapi situasi ini,” kata Ibu Evi, seorang ibu rumah tangga ditemui disekitar sekolah (05/02/2024)

dinas Pendidikan kabupaten sumedang telah memberikan pernyataan bahwa mereka akan segera melakukan investigasi mendalam terkait penyebab ambruknya bangunan tersebut. Seperti dilansir salah satu media online yang mengatakan Dodon Masdar selaku kasi sarana telah menyampaikan hal itu kepada kabid sarana dan akan berkoordinasi dengan pihak CKJTnamun sebelumnya akan meninjau lokasi ,Sementara itu, masyarakat setempat menekankan pentingnya pertanggungjawaban dari pihak pemborong dalam hal ini.
“Kami mengharapkan pihak pemborong untuk bertanggung jawab atas kejadian ini. Mereka harus memberikan penjelasan yang jelas tentang apa yang menjadi penyebab ambruknya bangunan,” ujar salah seorang tokoh masyarakat,dan diperoleh informasi bahwa dari fihak-fihak terkait terutama dari PT CKJT sudah meninjau kelokasi tersebut serta menyatakan bahwa ambrolnya plafond tersebut akibat cuaca dingin dan lembab serta getaran ,sebab plafond gypsum tidak kuat dengan cuaca dingin.

Kejadian ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua siswa, yang merasa khawatir dengan keselamatan anak-anak mereka di sekolah. Pemerintah setempat diminta untuk segera mengambil tindakan yang tepat guna memastikan keamanan bangunan-bangunan sekolah di wilayah tersebut.
Sementara itu, CKJT sebagai pemborong bangunan hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian ini. Masyarakat menunggu dengan harapan bahwa pihak tersebut akan segera memberikan klarifikasi serta tindakan yang memadai demi menjaga kepercayaan publik terhadap pembangunan infrastruktur di daerah mereka..pungkasnya,ke awak media.(Amad Ma’muri )