Datuak Majo Endah Suku Koto Nan Duo Buah Paruik Dilewakan
Padang Panjang.18/12/2024 dppperskpktipikor.com –
Dalam masyarakat adat Minang kabau dikenal apa yang disebut dengan kaum (suku), dan setiap kaum itu dipimpin seorang penghulu (Datuk). Di zaman yang terus berubah dengan segala kemajuannya, keberadaan penghulu dalam masyarakat Minangkabau tetap eksis di samping pimpinan formal pemerintahan. Seperti yang kini di laksanakan Kaum Suku Koto Nan Duo Buah Paruik Kanagarian Gunuang kota Padang Panjang
Batagak pangulu merupakan upacara adat Minangkabau dalam rangka meresmikan seseorang menjadi penghulu. Diketahui jika dalam hal ini pengangkatan atau peresmian penghulu tidak dapat dilakukan oleh keluarga yang bersangkutan saja.
Peresmian(resepsi batagak Pangulu)haruslah berpedoman kepada petitih adat maangkek rajo, sakato alam, maangkek penghulu sakato kaum. Tata tertib meresmikan penghulu dimulai dari rapat atau mufakat kaum, kemudian dibawa kehalaman yang artinya dibawa masalahnya ke dalam kampung lalu diangkat ke tingkat suku dan akhirnya di bawa dalam Kerapatan Adat Nagari (KAN). Yang berhak memasangkan deta panghulu (tutup kepala kebesaran penghulu) yang baru diangkat dialah pucuk adat.
Hari ini Resepsi Alek Gadang itu di laksanaknn oleh Kaum Suku Koto Nan Duo Buah Paruik Kanagarian Gunuang dengan tema malewakan gelar Drs. Eri dengan gelar adat Angku Datuak Majo Endah, Senin (18/12) di Medan Nan Bapaneh, Kelurahan Sigando, Kecamatan Padang Panjang Timur.
Seorang penghulu dalam masyarakat Minang kabau sebenarnya bukanlah sembarang orang, tetapi adalah orang-orang pilihan. Untuk bisa diangkat sebagai seorang penghulu harus memenuhi beberapa kriteria dan persyaratan yang melekat pada diri orang bersangkutan. Artinya, syarat-syarat seorang penghulu itu tidak ditentukan oleh syarat-syarat sebagaimana adanya pada pemimpin formal (pemerintahan).
Seseorang untuk diangkat menjadi penghulu untuk memimpin kaumnya harus terdapat beberapa sifat dan martabat seorang penghulu. Budi yang baik dan bicaranya yang halus merupakan tempat sisi yang tidak bisa diabaikan dari sosok seseorang untuk bisa diangkat menjadi penghulu dikaumnya. Dalam hal ini sosok penghulu itu tergambar dari sifat dan martabat yang ada pada seorang penghulu.
Dalam alek besar batagak pangulu yang diselengarakan kanagarian gunuang itu hadir Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra. Dalam kesempatan Sonny berharap, melalui malewakan gala ini dapat mempererat kekompakkan ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai serta Pemerintah Kota dalam membangun Kota Padang Panjang.
“Sebuah prosesi yang menandai hadirnya tokoh pemimpin dalam kaum. Pai tampek batanyo pulang tampek babarito. Pemko menyambut positif dilewakanya gala ini. Semoga
dapat membawa kebaikan dalam memimpin kaum sesuai dengan kewajibannya,” ujar Sonny.
Atas nama Pemko, dirinya mengucapkan selamat atas dilewakannya gala Kaum Suku Koto Nan Duo Buah Paruik ini dan berharap seluruh elemen masyarakat saling bahu membahu dalam kehidupan bernagari.
“Semoga amanah ini dapat membawa kebaikan dalam kaum dan masyarakat. Meningkatkan sinergi serta dapat memberikan pemikiran yang positif dalam memajukan Padang Panjang,” harapnya.
Ketua Harian Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, Dr. H. Amril Amir, M.Pd Datuak Lelo Basa menyampaikan, malewakan gala merupakan warih nan bajawek pusako ditolong.
“Semoga gelar yang diamanahkan dapat dilaksanakan dengan baik, dapat dibawa bekerja sama. Malewakan gala bertujuan untuk memperkenalkan kepada khalayak bahwa, gelar ini yang sudah melalui kesepakatan kaum. Kita berharap pangulu yang dilewakan dapat merangkul dan membimbing kamanakan. Memberikan peran dalam penerapan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” harapnya.
(Tb Mhd Arief Hendrawan)