Festival Permainan Tradisional Tahun 2024 Akan Diselenggarakan Di Kabupaten Buru

Festival Pemainan Tradisional Tahun 2024 Kali Ini Diselenggarakan Dii Kabupaten Buru

Tepatnya di lapangan Pattimura kabupaten buru pada tanggal 20 April 2024 akan dilselenggarakan festival pemainan tradisional Dengan thema jembatan penghubung masa lalu dan masa depan

Kegiatan ini mengusung 10 jenis permainan tradisonal di antaranya, Gaba-gaba, Lompat Tali, Patah-Patah, Congkak,beklan, Jalan Tempurung, Kinong, Boy Tempurung, Apiong, dan Enggo sambunyi, yang diwakili oleh 10 desa.

Festival permainan tradisional adalah sebagai jembatan penghubung masa lalu dan masa depan, ini perlu di jaga dan dirawat ungkap Dr.Risman Iye.S.Pd.M.Hum selaku koodinator dalam pelaksanaan kegiatan festival permainan tradisional tersebut

Pulau buru adalah sebuah Pulau yang menyembunyikan sebuah permata ditengah laut Banda Dimana pulau ini menyimpang sebuah kekayaan budaya yang belum sepenuhnya dijelajahi

Di balik hamparan alamnya yang mempesona, tersembunyi tradisi-tradisi kuno yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakatnya ucapnya

Dalam usaha mempertahankan dan merayakan warisan budaya ini, Pulau Buru menjadi kabupaten terpilih sebagai pelaksana Festival Permainan Tradisional.

Festival ini bukan sekedar ajang kegembiraan semata, melainkan sebuah panggung yang membangkitkan kembali semangat dan kegembiraan yang tertanam dalam permainan-permainan tradisional

selaku koordinator,juga mengungkapkan bahwa “Keberadaan para sponsor ini bukan sekadar dalam bentuk finansial, tetapi juga melalui berbagai program pendampingan dan pelatihan yang memperkuat kapasitas masyarakat lokal dalam menjaga dan mengembangkan warisan budayanya

Dan juga festival ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi sarana pendidikan yang berharga bagi generasi mendatang,dan juga menjadi bagian dari program progam pelestarian budaya yang lebih luas ucapnya

Sementara Dukungan Dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan LPDP juga memberikan suntikan energi yang dibutuhkan untuk menjadikan festival ini sebagai momentum yang berkesinambungan dalam pelestarian budaya, tambahnya
(Syam)