Pengerjaan Proyek Pengecoran Geluran-Suko Belum Maksimal (Mangkrak), Kontraktor Pelaksana Lepas Tanggung Jawab

 

persdppkpktipikor.com – Sidoarjo
Meskipun proyek pengecoran jalan Geluran-Suko hampir selesai 80 persen, namun dalam pengerjaanya masih ada yang belum maksimal dikerjakan, dan terkesan “mangkrak’.

Proyek pengecoran jalan Geluran-Suko dengan anggaran APBD 2023 miliaran rupiah, sudah 3 bulan ini tak mulai dikerjakan, terkesan manngkrak dan sangat dikeluhkan masyarakat sekitar.

 

Menurut penuturan Adi warga Suko Asri, betul mas, proyek pengecoran jalan Geluran belum dikerjakan secara maksimal, meski sudah hampir selesai 80 persen. Sehingga banyak warga yang jatuh korban, bahkan sampai meninggal dunia.

 

Lebih lanjut jalan sambungan ke jembatan belum dicor, hanya diuruk menggunakan tanah liat. Tanpa adanya pengaman rambut, hal tersebut sering mengakibatkan banyaknya warga terjatuh kepleset saat melewati sambungan tersebut,” ujar warga Suko Asri.

 

Selanjutnya, sebelumnya lebih parah lagi, sambungan jembatan hanya diuruk menggunakan menuju tanah liat, dan tidak merata, sehingga banyak yang jadi korban berjatuhan bahkan ada yang sampai patah tulang, tetapi sama kontraktor pelaksana tidak dihiraukan. Baru ada korban meninggal dunia karena jatuh, baru sambungan jembatan tersebut diratakan.

 

Seharusnya Dinas PU dan kontraktor harus bertanggung jawab atas banyaknya jatuhnya korban, jangan ambil penyelamatan saja,” ujar warga Suko Asri.

 

Proyek pengecoran jalan Geluran -Suko yang dikerjakan oleh CV Jaya Wibowo dengan anggaran APBD 2023, namun kurang 20 persen hampir selesai, namun proyek tersebut, terkesan dibiarkan mangkrak,

 

Saat awak media mendatangi kantor kontraktor pelaksana yang berada di Perum Jala Griya, Kecamatan Candi, Sidoarjo, pada Rabu (22/11/2023) juga dalam keadaan kosong. Tidak ada plakat papan nama perusahaannya.

“Sudah lama rumah ini kosong, karena ini rumah orangtuanya mas,” ujar salah seorang warga Perum Jala Griya, Candi, saat ditanya awak media. Rabu (22/11/2023)

 

Sedang informasi dan sumber di lapangan yang diterima media awak, bahwa kontraktor pelaksana tidak dapat melanjutkan karena kehabisan dana. “Ada apa dengan Dinas PU Kabupaten Sidoarjo, kenapa kontraktor yang tidak punya dana bisa memenangkan tender!!!,” ujar salah satu rekanan PU Bina Marga yang tidak mau disebutkan namanya.Senin (20/11/2023)

 

Sementara saat dikonfirmasi Kadis PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Dwi Eko Saptono saat dikonfirmasi pada Kamis (23/11/2023) tidak menjawab sama sekali.

 

 

By. UJANG JAFRA YULI BUDIANTO